KETENTUAN REZEKI DARI ALLAH SWT Rezeki allah SWT.

1. Pengertian Rezeki
Kata rezeki berarti penghidupan, penghidupan atau tiap-tiap yang berdaya guna bagi kehidupan makhluk. Rezeki juga berarti anugrah atau karunia atau pemberian dari sisi Allah  kepada makhluknya.


2. Macam-macam rezeki Allah

-Pemberian hak hidup dan menikmati kehidupan
-Udara yang selalu kita hirup dengan gratis
-Bentuk tubuh yang paling baik jika di bandingkan dengan makhluk yang lain
-Makanan dan miniman yang beraneka macam
-Kesehatan jasmani dan rohani
-Akal dan pikiran dan perasaan sehingga dapat mengangkat derajat di atas makhluk lain
-Agama sebagai petunjuk hidup manusia di dunia

Surah Quraisy dan al- Insyirah tentang Ketentuan Rezeki Allah SWT.

Surah Quraisy
Lafal Surah Quraisy dan Terjemahnya
1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisyi.
2. (yaitu) Kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah ini (Ka’bah)
4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan

Penjelasan Ayat

Ayat satu menjelaskan tentang kebiasaan suku Quraisyi
Ayat dua menjelaskan perjalanan dagang yang di lakukan suku Quraisy
Ayat tiga allah mengingatkan suku Quraisykhususnya dan umat Islam pada umumnya agar selalu bersyukur atas rezeki yang di berika-Nya
Ayat ke empat menjelaskan wujud kasih sayang Nya kepada para hamba-Nya

Surah Al Insyirah

Lafal Surah al- Insyirahdan terjemahanya
“ Bukankah kami telah melapangkan dadamu (Muhammad) dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, yang memberatkan punggungmu, dan Kami tinggikan sebutan (nama) bagimi. Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk rusan yang lain), dan hanya kepadamulahengkau berharap” (al-Insyirah 1-8)

Penjelasan Ayat

Ayat 1 merupakan pertanyaan yang bersifat penegasan bahwa Allah telah melapangkan dada Nabi Muhammad.
Pada ayat 2-3 Allah berfirman “dan Kami pun telah menurunkan beban darimu, yang memberatkan punggungmu”. Orang yang memiliki rasa tanggung jawab pasti berusaha untukdapat melaksanakan tugas yang di amanahkan kepadanya .

Pada  ayat ke4 Allah memberikan penghargaan kepada Nabi Muhammad saw.atas kesabaranya melaksanakan tugas dakwah.

Maksud pengangkatan nama ini antara lain :
Nama beliau di sejajarkan dengan Allah sebagaiman dalam lafal du kalimat syahadat, azan dan iqomah.
Keimanan seseorang tidak berarti tanpa di sertai keimanan kepada beliau.
Beliau di jadikan suri teladan bagi seluruh manusia.
Allah, malaikat dan seluruh umat islam senantiasa mengucapkan selawat kepada Beliau.

Pada ayat 5-6, Allah memberi motifasi kepada Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
Pada ayat 7, Allah mengingatkan Nabi Muhammad dan para pengikutnya agar tidak cepat puas degan hasil usahanya
Pada ayat 8, Allah mengingatkan beliau dan para sahabatnya agar senantiasa bersandar kepad Allah.

Keterkaitan Isi Kandungan Surah Quraisy  dan al- Insyirah tentang Ketentuan Rezeki Allah SWT.

Memberikan pelajaran kepada kita bahwa Allah menyediakan rezeki untuk segala kebutuhan manusia .
Rezeki yang di berikan allah kepada hamba-Nya sangat banyak macamnya.
Dalam Surah Quraisy di jelaskan bahwa rezeki Allah akan diperoleh dengan usaha yang di lakukan manusia, seperti berdagang.Dalam surah al- Insyirah terdapat perintah memanfaatkan waktu.

Menerapkan Isi Kandungan Surah Quraisy dan al-Insyirah tentang Ketentuan Rezeki Allah dalam kehidupan

Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk kegiatan yang bermanfaat
Tidak bermalas-malasan sehingga waktu tidak terbuang sia-sia
Menjaga diri agar tidakmelanggar norma agama saat berusahaagar hasil yang di peroleh halal dan di ridhoi Allah.
Mensyukuri hasil yang di peroleh
Memanfaatkan hasi sebaik-baiknya
Menggunakan hasil sesuai ketentuan agama

AYAT AL-QUR’AN TENTANG KETENTUAN REZEKI DARI ALLAH SWT.......
1. Q.S Quraisy
Surat Quraisy terdiri dari empat ayat dan tergolong surat Makkiyah (diturunkan di Mekah). Quraisy artinya suku Quraisy. Suku Quraisy adalah suku yang mendapat kehormatan untuk menjaga dan merawat Ka’bah.
a. Terjemah Q.S Quraisy
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy
2. (Yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka’bah)
4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan
b. Kandungan Q.S Al-Quraisy
Surat Quraisy merupakan surat yang menerangkan tentang suku Quraisy. Suku Quraisy adalah suku yang bermukim di Mekkah dan merupakan suku yang diberi amanah untuk memegang kunci Ka’bah. Allah memberikan banyak sekali kenikmatan kepada suku Quraisy. Amanah tersebut membuat suku Quraisy dihormati dan disegani oleh suku-suku bangsa Arab lainnya.
Suku-suku bangsa Arab tidak berani mengganggu kaum Quraisy ketika mereka melakukan perjalanan dagang. Padahal, perampokan sedang merajalela. Suku Quraisy bermata pencaharian sebagai pedagang. Mereka kerap melakukan peralanan dagang ke luar wilayah Mekkah. Pada musim dingin, mereka melakukan perjalanan ke yaman untuk berbelanja parfum dan rempah-rempah. Selama musim panas, mereka pergi ke Syam untuk berbelanja hasil pertanian. Karena banyak sekali nikmat yang Allah berikan kepada kaum Quraisy, maka mereka diwajibkan untuk:
a. Menyembah Allah dan mengagungkan-Nya
b. Bersyukur kepada Allah karena mereka diberi rezeki berlimpah dan cara yang mudah untuk mendapatkannya
Mereka diperintahkan untuk menyembah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT tanpa melalui perantaraan, misalnya perantara berhala. Karena perantara itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan nikmat yang sempat mereka rasakan, yaitu keamanan dan rezeki untuk kebutuhan hidup mereka.

2. Q.S Al-Insyirah
Surat Al-Insyirah terdiri dari delapan ayat dan tergolong surat Makkiyah (diturunkan di Mekah). Nama Al-Insyirah diambil dari kata Alam Nasyrah yang terdapat pada ayat yang pertama. Alam Nasyrah artinya “bukankah Kami telah melapangkan”.
a. Terjemah Q.S Al-Insyirah
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
2. dan Kamipun telah menurunkan bebanmu darimu,
3. yang memberatkan punggungmu,
4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
6. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,
7. maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya engkau berharap.
b. Kandungan QS Al-Insyirah
Surat Al-Insyirah adalah surat yang ke 94 dan diturunkan setelah surat Ad-Dhuha dalam Al-Qur’an. Surat ini terdiri dari 8 ayat. Adapun isi/kandungan surat ini secara garis besar adalah:
§ Allah SWT telah melapangkan dada (hati) Nabi Muhammad SAWyang pada saat itu sangat sedih karena menghadapi persoalan-persoalan berat, antara lain kematian paman beliau yaitu Abu Thalib dan isteri beliau yaitu Siti Khadijah. Kedua orang itu telah memberikan dukungan kepada Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan dakwah Islamiyah.
§ Pada ayat 2 dan 3, Allah SWT telah melepaskan beban berat yang dihadapi Nabi Muhammad SAW, yaitu berupa kesusahan dan penderitaan ketika menghadapi kaum kafir Quraisy yang semakin kejam dalam menentang dakwah beliau. Apalagi pengikut beliau masih sedikit dan itupun terdiri dari golongan yang lemah. Kemudian Allah SWT melepaskan beban berat itu antara lain:
o Meninggikan nama dan derajat Nabi Muhammad SAW (ayat 4), hal ini terbukti bahwa nama Nabi Muhammad SAW diikutkan dalam nama Allah seperti dalam dua kalimat syahadat, adzan, iqamah, dan sebagainya. Bahkan ketaatan kita kepada Allah tidak diterima tanpa disertai ketaatan kepada Nabi Muhammad SAW
o Memberikan rasa optimis yang berupa jaminan dari Allah, bahwa Allah SWT akan mendatangkan kemudahan-kemudahan setelah Nabi Muhammad SAW menghadapi berbagai kesulitan. Bahkan kalimat itu diulang dua kai yaitu pada ayat 5 dan ayat 6
§ Pada ayat ketujuh diterangkan bahwa apabila kita telah menyelesaikan suatu urusan, maka hendaklah terus tetap giat bekerja/berusaha, jangan hanya diam dan berpangku tangan karena sudah merasa berhasil
§ Pada ayat kedelapan diterangkan bahwa hanya kepada Allah saja kita berharap. Berharap atas keberhasilan dari setiap usaha dan cita-cita
§ Meskipun ayat itu ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi secara tidak langsung juga ditujukan kepada seluruh orang-orang yang beriman. Sehingga apabila kita dalam hidup ini menghadapi kesulitan maupun penderitaan hendaklah selalu bersabar, berdoa kepada Allah dan yakin bahwa dibalik kesulitan pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya
Jadi, kita hanya patut mengabdi kepada Allah, karena hanya Dialah yang memberikan nikmat dalam hidup kita. Apabila kita mengalami kesulitan dalam hidup, hanya Allahlah yang bisa menolong kita. Karena itu, setelah kita berusaha dan berdoa, kita harus bertawakkal kepada-Nya.

Bagaimana Ketentuan Rezeki Ditulis?
March 25, 2008 by oktovan
Ketika janin manusia berumur 120 hari, maka ditentukan 4 hal yaitu rezeki, jodoh, usia, dan takdir baik dan buruknya. Bagaimana sebenarnya memahami hadits di atas untuk kita pergunakan menjalani kehidupan ini? Baiklah sebelumnya saya akan memberikan kisah nyata seorang Bapak.
Sebut saja Pak Bedu. Tinggal di daerah Babelan, Bekasi. Pada awalnya beliau bekerja sebagai karyawan. Sampai suatu ketika datanglah sekelompok jamaah pengajian yang mabid di masjid dekat rumahnya. Seperti biasa selalu ada pertemuan antara jamaah yang datang dengan penduduk setempat, salah satunya Pak Bedu ini. Tidak ada penduduk lokal yang bergabung dengan jamaah tersebut, kecuali Pak Bedu ini. Semenjak bergabung, segalanya mulai berubah. Pak Bedu tidak lagi fokus ke pekerjaannya, hingga ia dipecat. Pak Bedu menjadi pengangguran, tapi ia tidak khawatir, karena dia yakin bahwa rezeki itu sudah ada yang ngatur. Hari hari pun berlalu, keuangan semakin menipis sementara pemasukan tidak ada. Rumah dalam pengawasan bank. Barang-barang dijual. Namun demikian Pak Bedu masih menyempatkan diri untuk menjadi sukarelawan di daerah gempa. Sementara istri dan anaknya yang juga membutuhkan bantuan dipasrahkan kepada Allah SWT. Pak Bedu sangat yang yakin bahwa rezeki sudah ada yang ngatur. Kita pun juga musti yakin bahwa rezeki sudah ada yang ngatur. Tapi bagaimana rezeki itu diatur?
Kita tidak sedang menghakimi benar tidaknya tindakan Pak Bedu, tapi marilah kita merenung, berpikir dan bertafakur bagaimana rezeki itu diatur?
Saya mengajukan 2 dugaan bagaimana rezeki diatur, yaitu:
1. Ketentuan tanpa Kondisi, bunyinya kira-kira seperti ini:
“Buat fulan bin fulan, rezeki anda seumur hidup adalah X. Tidak peduli usaha apa yang anda lakukan”.
atau
2. Ketentuan dengan kondisi, bunyinya kira-kira seperti ini:
“Buat fulan bin fulan, jika anda melakukan usaha A, maka rezeki anda adalah X, jika usaha B maka rezeki anda adalah Y, dan jika usaha C maka rezeki anda adalah Z…” dan seterusnya bisa lebih panjang dan kondisi yang lebih rumit.
Menurut anda, mana dari kedua ketentuan itu yang lebih mendekati makna ayat ini:
“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Ar Rad:11)
Saya berpendapat bahwa ketentuan no 2 lebih mendekati makna ayat tersebut yang merupakan kalimat kondisi. Itulah makanya kita dianjurkan untuk shalat istikharah apabila menghadapi pilihan hidup yang rumit.
Wallahulam bisshowab

MEMAHAMI SURAH QURAISY DAN AL-INSYIRAH TENTANG KETENTUAN REZEKI
MEMAHAMI SURAH QURAISY DAN AL-INSYIRAH
TENTANG KETENTUAN REZEKI

A.Memahami Isi Kandungan Surah Quraisy
1.Surah Quraisy
لِإِيلفِ قُرَيْشٍ (1) إِيلافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ (2) فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ (3)
الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ (4)
Artinya:”Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kakbah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.


2.Penjelasan Surah Quraisy.
Ayat 1: pada ayat ini menjelaskan kebiasaan orang quraisy yang menjalnkan perekonomian dengan berdagang karena letak kota Mekah diantara 2 negara yang menjadi pusat perdagangan yaitu Negara Syam (disebelah utara) dan Negara Yaman (disebelah selatan).
Ayat 2: pada ayat ini menceritakn perjalanan orang quraisy dalam berdagang. Pada musim dingin mereka berdagang ke negara Yaman dengan jalur selatan yaitu, Mekah, Thaif, Asir, San’a (Yaman) dan pada musim panas mereka berdagang ke Negara Syam (Suriah) dengan jalur utara, Mekah, Madinah, Damaskus, Hunain, Badar, Ma’an (Syirqil Urdun). Hal ini disebabkan karena tanah arab yang tandus sehingga mereka dalam mencari rezeki dari Allah melalui jalur perdagangan.
Ayat 3: Allah mengingatkan orang Quraisy supaya bersyukur dengan rezeki yang diberikan dengan cara memanfaatkan sesuai dengan yang diperintahkan Allah.
Ayat 4: dalam ayat ini Allah memberi alas an mengapa manusia diperintahkan untuk taat kepada Allah diantaranya;
a.Allah telah memberi rezeki kepada semua makhluk.
b.Allah menjaga keamanan kota Mekah dari gangguan luar.

B.Memahami Isi Kandungan Surah Al-Insyirah
1.Surah Al-Insyirah
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (1) وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (2) الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (3) وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (4) فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِيُسْراً (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً (6) فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (7) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)
Artinya: “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

2.Penjelasan Surah Al-Insyirah
Ayat 1: pada ayat ini Allah menghibur kepada Nabi Muhammad dalam memperjuangkan agama Islam dengan segala cobaan yang diterima karena sebagai manusia beliau juga mengalami kesedihan dan kepedihan, seperti yang dialami para pengikutnya Yasir dan istrinya meninggal karena dibakar di atas api. Beliau juga pernah di boikot di Syi’b sehingga beliau harus makan daun-daunan. Semua itu dijalani dengan kesabaran.
Ayat 2-3: perjuangan Nabi Muhammad semkin berat sehingga seakan-akan membuat tulang beliau menjadi bungkuk memikulnya, selama 3 tahun berdakwah secara sembunyi-sembunyi hanya memperoleh pengikut 39 orang. Sehingga Allah menghilangkan kesusahan Nabi Muhammad yang diderita dalam menyampaikan risalah.
Ayat 4: pada ayat ini Allah memberikan penghargaan kepada Nabi Muhammad berupa:
1.Nama Nabi Muhammad disejajarkan dengan Allah dalam kalimat syahadat
2.Seseorang tidak dianggap beriman bila tidak beriman kepada Nabi Muhammad
3.Nabi Muhammad dijadikan suri tauladan/paanutan bagi seluruh umat manusia
4.Semua umat Islam senantiasa menucapkan sholawat kepada Nabi Muhammad
Ayat 5-6: dalam ayat ini Allah memberikan motivasi kepada Nabi Muhammad bahwa perjuangannya nanti aakan membuahkan hasil. Terbukti pada tahun 8 H kota Mekah setelah ditaklukkan orang yang dahulunya memusuhi Nabi Muhammad banyak yang masuk Islam.
Ayat 7: Allah mnemerintahkan agar setelah selesi satu urusan tidaklah berdiam diri, melainkan untuk segera mengerjakan urusan yang lain secara bersungguh-sungguh.
Ayat 8: Allah menjelaskan bahwa keberhasiln usaha terletk pada keridhoan Allah, untuk itu kita diharuskan untuk memohon dan bersandar kepada Allah dan hanya Allah lah tempat kita berharap.

C.Hubungan QS Quraisy dan Al-Insyirah
1.Keduanya berisi tentang pemberiaan Allah yang telh menyediakan rezeki untuk kebutuhan manusia.
2.Keduanya berisi tentang rezeki yang diberikan Allah kepada makhluknya banyak macamnya. QS. Quraisy menjelaskan rezeki dari Allah tentang harta perniagaaan, makanan, rasa aman dan jauh dari rasa cemas. Sedangkan QS Al-Insyirah menjelaaskan beberpaa rezeki dari Allah adalah bersikap lapang dada (sabar) dalm berdakwah, diringankan dari beban yang berat dan kemudahan yang diberikan kepada Naabi Muhammad.
3.QS Quraisy menjelaskan rezeki dari Allah akan diperoleh dengan usaha manusia seperti bertani, berdgng, pegaawai, buruh dsb. Sedangkan QS Al-Insyirah menjelaskan manusia hrus pandai memanfaatkan waktu untuk mencari rezeki guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

D.Menerapkan Kandungan QS Quraisy dan Al-Insyirah dalam Kehidupan
1.Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk kegiatan sesuai dengan petunjuk agama
2.Tidak bermalas-malasan
3.Banyak bersyukur
4.Berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari rezeki Allah
5.Berusaha agar tidak melanggar norma agama
6.Memanfatkan hasil untuk kepentingan agama
7.Menggunakan hasil sesuai dengan ketentun agama

1. REZEKI TINGKAT PERTAMA (YANG DIJAMIN OLEH ALLAH)
“Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yg bergerak di atas bumi ini yg tdk dijamin oleh Allah rezekinya” (QS. Hud/11: 6)
Artinya Allah akan memberikan makan, minum untuk makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yg terendah, seperti kita lihat orang2 yg tinggal di “pedalaman”, mereka bisa tetap hidup tanpa ilmu. Mereka hidup sesuai dengan fitrah manusia yg diberikan oleh Allah. Sama dengan binatang2 dan makhluk Allah lainnya. Mereka tahu mencari makan, tahu berkembang biak, tahu melahirkan anak2nya dan tahu menjaga diri dari mangsanya. Itulah FITRAH DASAR dari Allah.
2. REZEKI TINGKAT KEDUA
“Tidaklah manusia mendapat apa-apa, kecuali apa yg telah dikerjakannya” (QS. 53: 39)
Allah SWT akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yg dikerjakan. Jika seseorang bekerja dua jam, dapatlah hasil yg dua jam. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh2, ia akan mendapat lebih banyak.
Dengan kata lain, jika seseorang ingin mendapatkan rezeki lebih banyak, ia haruslah belajar lebih banyak dan sungguh2 dalam bekerja. Tidak pandang apakah orang itu beriman atau kafir. Itulah keadilan Allah terhadap makhluk-Nya.
3. REZEKI TINGKAT KETIGA
“… Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim/14: 7)
Inilah rezeki yg disayang Allah. Orang2 yg pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah. Sebagai contoh: Org yg pandai berterima kasih atas bantuan orang lain, akan mudah mendapat bantuan lainnya (sebagai tambahan), tapi jika ia tidak pandai berterima kasih atas bantuan yg sudah diterimanya, maka ia tidak akan dapat pertolongan lagi. Hidupnya akan susah lagi. Bukan Allah yg menghendaki, tapi ia sendiri yg tidak pandai bersyukur.
Orang yg pandai bersyukur akan mendapat rezeki yg lebih banyak. Itulah janji Allah! Orang yg pandai bersyukurlah yg dapat hidup bahagia, sejahtera dan tentram. Usahanya akan sangat sukses, karena Allah tambahkan selalu.
4. REZEKI KE EMPAT (UNTUK ORANG2 BERIMAN DAN BERTAQWA)
“…. Barangsiapa yg bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yg tiada disangka2nya. Dan barangsiapa yg bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq/65:2-3)
Peringkat rezeki yg ke empat ini adalah rezeki yang istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya. Orang istimewa ini (muttaqun) adalah org yg benar2 dicintai dan dipercaya oleh Allah untuk memakmurkan atau mengatur kekayaan Allah di bumi ini.
Banyak pakar mengatakan bahwa rezeki yg tidak terbatas itu didapatkan dgn berwira-usaha, suatu bentuk usaha yg dijalankan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.
Sekiranya dalam suatu negeri terdapat banyak orang bertaqwa dan orang2 yg sukses berwira usaha, maka negeri itu akan makmur, lapangan kerja terbuka. Inilah janji Allah di dalam al-Qur’an:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri2 beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka dari langit dan bumi, tetapi mrk mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS. al-A’raf/7: 96)
Rezeki yg ke empat ini hanya untuk orang2 yg betul2 bertaqwa kepada Allah SWT. Orang yg bertaqwa ini, di dunia mereka mendapat kemudahan2 atau sukses dari Allah, dan di akirat mereka mendapatkan syurga pula.
“Sesungguhnya orang yang bertaqwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mataair yg mengalir. (Dan dikatakan kepada mereka): Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman”. (QS. al-Hijr/15: 45)
Namun, bagaimanapun:
“Tidak setiap orang yang Kuberi nikmat dan Kulapangkan rezekinya berarti dia Kumuliakan, TIDAK! Dan tidak setiap orang yang Kumiskinkan berarti dia Kuhinakan, TIDAK! Justru yang satu Ku-uji dengan kesenangan, dan yang lain Ku-muliakan dengan cobaan”. (Tafsir QS. Al-Fajr/89: 15-16)
Wallaahu a’lam…


Posted in Motivasi Berinteraksi dengan Al-Qur'an on Sep 26th, 2007


“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya apa yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.”(QS Adz-Dzariyat [51]:22-23)
Rezeki adalah sumber kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, ada sebagian manusia yang walaupun rezekinya pas-pasan namun kehidupannya bahagia dan tenang (sakinah) karena mereka memiliki pemahaman yang benar tentang rezeki. Sementara tidak sedikit yang sebaliknya, gelisah, frustasi, bahkan mengalami penyimpangan aqidah karena kesalahan pemahaman tentang hakikat rezeki.
Penjelasan mengenai rezeki dari Al-Qur’an:
Rezeki adalah sesuatu yang menjadi kepastian yang telah ditetapkan Allah Swt sehingga mustahil ada makhluk yang dapat hidup tanpa rezeki yang ditetapkan Allah Swt untuknya.


“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allahlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS Al-Ankabut [29]:60)
Rezeki tidak akan datang bila kita melakukan pelanggaran atau maksiat kepada Allah Swt. Bila ternyata kita melakukannya namun banyak mendapat rezeki, itu adalah istidraj (penguluran dari Allah Swt, tetapi kemudian akan dijatuhkan secara sangat menyakitkan dan mungkin tiba-tiba) dan tak akan pernah memberikan kenikmatan dan kebahagiaan bagi manusia yang memilikinya.

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”(QS Al-An’am [6]:44)
Rezeki akan dimudahkan oleh Allah Swt dengan melakukan berbagai amal shalih dan ketaqwaan.


“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.(QS Ath-Thalaq [65]:2-3)
Rezeki adalah hak prerogatif mutlak Allah Swt dan urusan manusia hanyalah berusaha sehingga pantas bila kita memohon rezeki hanya kepada Allah Swt semata.

“Kepunyaan-Nya lah perbendaharaan langit dan bumi, Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS Asy-Syura [42]:12)
Rezeki adalah sesuatu yang telah ditentukan kadarnya. Tidak akan berkurang karena kita dekat dengan Al-Qur’an, dan tidak akan bertambah bila kita jauh dari Al-Qur’an. Kita mestinya yakin bahwa semakin dekat kita kepada Allah Swt dan Al-Qur’an maka insya Allah akan dimudahkan rezeki oleh-Nya.
Kaitan antara rezeki dengan aktivitas berinteraksi dengan Al-Qur’an seringkali merupakan sesuatu yang dibuat-buat oleh manusia. Penyebabnya mungkin karena kurangnya sifat zuhud dan qonaah sehingga proses dan interaksi tersebut menjadi sangat memberatkan dan melelahkan jasmani dan rohani.
Kita dapat belajar dari sekeliling kita, rezeki manusia sepenuhnya ada di tangan Allah Swt, akan diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa pandang pendidikan, jabatan, dsb. Keyakinan tersebut akan muncul bila kita berada dalam ketaatan kepada Allah Swt. Bagi yang berdawkah di jalan Allah atau menjadi penghafal Al-Qur’an, tak ada kaitan antara perannya tersebut dengan luas dan sempitnya rezeki. Perasaan manusia dalam urusan rezeki sering dikotori godaan syaitan. Kuncinya: “bersabarlah”.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

5 Tips memilih bingkai kacamata sesuai bentuk wajah

CONTOH ESAI TENTANG NASIONALISME

Teman Yang Baik Membawamu ke Surga